Sri Paduka Paku Alam IX Berpulang


Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX telah berpulang, Sabtu Wage (21/11/2015) pukul 15.10 WIB, dalam usia 87 tahun. Sri Paduka, demikian beliau akrab disapa, sempat dirawat di ruang VVIP Amarta dan ICU RSUP dr Sardjito, Yogyakarta, sejak 16 November 2015 karena sakit.

Terlahir dengan nama BRMH Ambarkusumo di Yogyakarta pada Sabtu Paing, 7 Mei 1938, dari ayahanda KGPAA Paku Alam VIII dan ibunda KBRAy Purnamaningrum, KPH Ambarkusumo dinobatkan sebagai KGPAA Paku Alam IX pada 26 Mei 1999. Penobatan ini untuk menggantikan mendiang ayahnya Paku Alam VIII. Penobatan ini juga menandakan bahwa Paku Alam IX adalah adipati pertama dari Pakualaman yang ditahtakan setelah Indonesia merdeka. Selanjutnya, Paku Alam IX dilantik menjadi Wakil Gubernur DIY pada 9 Oktober 2003.

Dari pernikahan beliau dengan Koesoemarini pada 1966, almarhum meninggalkan tiga orang putera, yaitu Wijoseno Hariyo Bimo, Hariyo Seno, dan Hariyo Danardono. Pada 2012, Pakualam IX telah menunjuk putra sulungnya, Kanjeng Bendara Pangeran Haryo Prabu Suryodilogo, menjadi putera mahkota yang akan meneruskan kepemimpinan dan ketataprajaan Kadipaten Pakualaman.

Almarhum direncanakan akan dimakamkan di Astana Girigondo, di Dusun Girigonda, Desa Kaligintung, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Astana Girigondo merupakan areal peristirahatan terakhir yang diperuntukkan bagi raja-raja Pakualaman dan kerabat Pakualaman semenjak KGPAA Paku Alam V pada 1990.

Keluarga besar KBM Ronggowarsito turut berduka cita sembari mendaras istirja dari Al-Baqarah: 156: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). Lahul Al-Fatihah. (imron)

Foto: Antara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah dari Minnesota: Mengelola Sampah Plastik